AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
07 Januari 2023 oleh sumsel
PALEMBANG, Amaliah Sobli Anggota S,kg, M.B.A Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) petahana Dapil Sumatera Selatan (Sumsel) Periode 2019 - 2024 dipastikan kembali maju dalam pileg 2024.
Sejumlah program prioritas dijanjikan Amaliah Sobli jika kelak terpilih kembali.
"InsyaAllah niatnya melanjutkan pengabdian yang selama ini dilakukan serta terus memperjuangkan yang masih belum tuntas,"kata Amaliah Sobli, Kamis, 5 Januari 2023.
Amaliah Sobli menyebutkan berbagai program yang sudah dilakukannya di Sumsel.
Antara lain melakukan bedah rumah, menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan).
Ia mengklaim selama menjabat gaji pokoknya 100 persen disumbangkan ke Yayasan Pendidikan, komunitas sosial, masjid.
Amaliah Sobli, sapaan akrab Amaliah Sobli juga menyalurkan bantuan obat-obatan dan vitamin gratis dari Kemenkes.
Kemudian memberikan beasiswa untuk pelajaran SD, SMP, dan SMA.
"Syukur Alhamdulillah kalau program-program itu yang sudah jalan. Masih ada visi misi yang belum tercapai, yakni terealisasinya pembentukan DOB (Daerah Otonomi Baru) Pantai Timur.
Kemudian penyelesaian Jalan Lintas Sumatera di Musi Banyuasin,"kata dia.
Wanita berparas cantik berkacamata ini pada Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VI Sumsel 2022 lalu aktif juga menyukseskan salah satu Inorga (Induk Organisasi Olahraga) yakni sebagai Ketua Pengurus Provinsi Senam Tera Indonesia (STI) Sumsel.
Meski berasal dari keluarga berada dan berpendidikan, Lia yang memegang motto "Do something today that your future self will thank you for", lebih senang berpenampilan dalam kesederhanaan.
Amaliah Sobli yang terlihat masih muda awal bertugas ini pun sempat dikira stafnya senator.
Amaliah Sobli pun pernah mengungkapkan motivasi dirinya seorang sarjana kedokteran gigi tertarik terjun ke politik.
Menurutnya, dari semenjak menjadi mahasiswa FKG dirinya sudah pernah berdiskusi dengan dosen saya bahwa saya akan mengejar posisi struktural di bidang kesehatan bukan fungsional atau praktek.
"Dan organisasi sudah menjadi bagian dari diri saya sejak saya remaja. Bahkan saya pernah mendapat perhargaan sebagai aktivis kampus saat lulus dari FKG," kata Lia yang lulusan S2 ITB.
Jadi bisa dibilang dirinya sudah tahu akan terjun ke dunia Pemerintahan atau Politik sejak dulu, namun tidak pernah terbayang akan secepat ini.
"Mungkin itulah satu keunikan politik tidak mengenal jenjang karir ataupun usia, tapi kita harus tau kapan timing mengambil kesempatan,"pungkasnya. (RADARPALEMBANG.COM)